Rabu, 06 Maret 2013

Papeda Deng Kuah Ikan

MAKAN PAPEDA DENGAN KUAH IKAN


Sagu (Metroxylon sp) habitatnya di daerah rawa, hasil hutan non kayu yang sejak dari dulu sudah dimanfaatkan sebagai sumber makanan. Di Maluku, Sagu tumbuh dengan sendirinya hutan-hutan rawa, pada daerah dataran rendah tumbuh di belakang hutan mangrove.

Menurut Flach and Schuiling (1991) kandungan Nutrisi (g) yang terdapat pada batang sagu adalah N = 590, P = 170, K = 1700, Ca = 860 dan Mg = 350. Pada saat pengolahan di lapangan nutrisi ini banyak hilang dan kembali ke tanah tempat tumbuhnya.
Sebagai makanan pokok orang Maluku, sagu dijadikan “papeda” untuk dimakan dengan “ikan kuah”. Kalo menghidangkan papeda tanpa “ikan kuah” rasanya tidak lengkap. 

papeda fish

Pada saat ini daerah perkotaan di Maluku, orang sudah lebih banyak mengkonsumsi beras sebagai bahan makanan sehari-hari. Sagu yang dibuat “papeda” sudah jarang ditemui hanya pada saat-saat tertentu atau acara khusus saja “Papeda” disajikan bersama “Ikan kuah kuning”. Tidak semua rumah makan di kota Ambon menyediakan menu ini hanya pada rumah makan tertentu dan tidak banyak tersedia.

bale papeda 
 
Untuk mengambil papeda dari tempatnya “bale papeda” menggunakan “gata-gata” (terbuat dari bamboo) agar bisa disantap dan ada orang tertentu yang akan menaruh / bale papeda ke piring yang sudah di ada kuah ikannya.

papeda kuah ikan 
 
Papeda dimakan tidak memakai sendok tetapi disantap langsung dari piring, bagi yang belum terbiasa, silahkan memakai sendok untuk memasukannya ke dalam mulut. Agar mulut tidak belepotan.

makanan ambon 
 
Selain dengan “kuah ikan”, ada menu lain juga yang dihidangkan, yang akrab dengan sebutan “makanan ambon”. Yaitu : Kasbi (singkong) Rebus, Acar, Sayur Jantung Pisang, Sayur Daun Kasbi, Ikan Bakar dan Colo-colo.
Makanan-makanan ini tidak mengandung kolesterol, jadi sehat untuk dikonsumsi dengan kebutuhan serat yang berimbang. Untuk yang sedang diet disarankan untuk mengkonsumsi makanan seperti ini agar tetap lansing. Apabila ditambah dengan berolahraga yang teratur maka hidup menjadi sehat.
Sebagai panganan, sagu diolah kemudian dibakar dijadikan makanan “Sagu gula”, untuk dihidangkan bersama Kopi atau “Teh gula” (teh manis), saat pagi hari atau sore hari.

Gambar-gambar ini diambil pada saat Acara pelatihan dan penanaman Mangrove Kewang Haruku di Desa Haruku, Pulau Haruku, Provinsi Maluku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar